Translate Page in

English French German Spain Italian Dutch Russian Portuguese Japanese Korean Arabic Chinese Simplified

PleaSE CLick one ads for donation my blog thanks

Jumat, 02 Maret 2012

00

Burung Kacer

Kunci dalam bermain Kacer di lapangan adalah rawatan harian. Kenapa ?? Seperti yang sering saya ulas yang penting kita atur adalah mental,emosi dan birahi Kacer.

Burung fight seperti Kacer memang diibaratkan petarung yang harus komplit memiliki, mental ,stamina n killing punch.....
mental kurang = mbagong
stamina kurang = mbagong (awal kerja separoh jln mbagong)
killing punch = ga menang (ngerol aja ga punya tembakan,puayaahhh....)

Makanya sering muncul istilah “jalani rawatan pemilik sebelumnya”,
menjadi solusi singkat walau belum tentu jitu. Kenapa ?? Apakah kita yakin betul dengan rawatan pemilik sebelumnya Kacer tersebut telah
stabil, atau hanya kebetulan saja pada saat tersebut dia mau nampil.

Jadi main kacer yang terpenting adalah 3 point ;

1. Membaca dan memahami karakter Kacer kita (ini dibutuhkan pengamatan yang perlu waktu & kesabaran)
2. Rawatan Harian adalah fooding,kandang dan tangkringan,mandi & jemur juga banyak yang menggunakan Umbaran
3. Rawatan/Setting Lapangan

A. RAWATAN HARIAN

Penjemuran

Kacer harus di jemur rutin setiap hari agar lebih fit & mempunyai nafas yang lebih panjang.
Durasi Jemur bisa naik secara bertahap setiap minggunya

contoh :
minggu 1 jemur dari jam 8 s/d jam 10
minggu 2 jemur dari jam 10 s/d jam 10.30
dst sampai ketika di jemur lama tidak buka mulutnya

Ketika penjemuran dilakukan coba keluarkan semua pakannya,karena Ini gunanya untuk menambah tebal suaranya.Setelah selesai dijemur taruh kandangditempat yang teduh untuk diangin-anginkan sampai mulutnya tidakmangap lagi kemudian masukan dahulu Voernya pasti dia akanmemakan karena selama penjemuran kcaer tersebut tidak makansama sekali.
Kenapa Voernya dahulu yang diberikan adalah supaya sewaktumemakan voernya ikut tertelan juga lendir kering yang ada dikerongkongannya.Setelah memasukan Voer makanannya selama 15 menit baru masukan air minumnya. larutan bagus diberikan berguna untuk
kejernihan suara burung tsb. Kalau air Larutan tersebut diminum sampai habis baru kita ganti
dengan air putih sampai esok pagi.


Mandi
Yang mendasar mandi berguna utk menstabilkan birahi/emosi,jadi pada dasarnya kita biasakan Kacer tsb mandi setidak-tidaknya 1x setiap harinya. Efek lain dari mandi adalah sedikit mengurangi kelelahan kacer dan mengurangi emosi.
Tapi banyak juga yang kacernya kurang ngedur memandikan Kacernya berapa hari sekali ini agar birahi nya naik karena panas badannya.

Tips :
Ane lebih suka mandikan kacer malam ini salah satu solusi juga untuk mengurangi/menghilangkan mbagong,bagusnya menggunakan air dingin
Pada saat mandi itulah kita berikan EF dan membersihkan kandangnya.

Ekstra Fooding

Buah
Buah bagus dibiasakan untuk kacer yang berfungsi untuk menurunkan birahi & menajamkan suara

Buah yang biasa dipakai buat kacer ;

Pepaya, Lebih sering diartikan untuk menurunkan birahi (walau tidak signifikan)

Apel, Biasanya digunakan untuk menajamkan suara (walau tidak signifikan) dan membikin suara menjadi lebih jernih.

Pisang
Belum pernah coba neh,bikin kacer gemuk..?
Kacer ane ga kebagian terus karena keseringan ane bikin pisang goreng

Jangkrik
Sudah menjadi rahasia umum bahwa jangkrik digunakan utk power suara Kacer tp ini bisa menaikkan birahi...Untuk harian jangan diberikan terlalu banyak agar terjaga birahinya.
Menjelang lomba baru di naikan karena lomba memerlukan energi extra

Contoh ane berikan, bisa diterapkan sbb :

Persiapan kacer ke lomba :
1. Jangan sampai ketemu dgn Kacer,MB
2. Pagi dimandikan setelah itu masuk kdg umbaran n latih terbang +/- 200 x
3. Jemur sekuatnya
4. Setelah dimandikan sore/malam masuk kdg harian
5. EF mulai masuk minggu terakhir ditingkatkan

contoh :
Senin pagi jangkrik 5 , sore jangkrik 5
Selasa pagi jangkrik 6 , sore jangkrik 6
Rabu 7-7 + Ulat Hkg
Kamis 8-8 + Ulat Hkg - pindah ke sangkar lomba s/d sabtu
Minggu EF kembali normal 5-5 cuma di tambah Ulat Hkg
6. Turun yg ke 2 lihat performa main pertama tadi baru di tambah EF secukupnya (Jangkrik+Ulat Hgk)
7. Kalau tidak jalan atau mbagong/kuda laut jual saja segera (bercanda bro)

Tips :
Ane pribadi menyukai settingan rendah utk jangkrik pada hariannya, kalau bisa maksimal 3-4 ekor/hari. Teknisnya disesuaikan dengan aktifitas kita, bisa dilakukan dengan pemberian
sekaligus atau diatur 2x pemberian. Yang terpenting kita coba biasakan dengan kebiasaan dan kesanggupan kita. Untuk Kacer yang mbagong baik di poloskan dulu saja atau diberikan
jangkrik hanya 1x1 saja/harinya jangrik terbanyak yang pernah ane tahu sekitar 120 ekor,ini
diberikan H-1

Cacing
Cacing bisa diberi untuk menurunkan efek birahi pada Kacer. apa cacing diberikan bisa untuk membongkar lagu pada Kacer (seperti pada MB) ane belum ada waktu untuk penelitiannya neh

Tips :
Usahakan cacing di hapus dari harian kecuali Kc yang kita miliki adalah KC muda, karena KC muda rata-rata memiliki birahi yang LABIL dan cenderung di bawah standar.

EF Lainnya
Kroto,Untuk membuat kacer gacor & birahi naik jd lebih neken ketika di adu.
Ane rasa semua kacer itu awalnya pasti atau kebanyakan mengkonsumsi kroto yang di campur dengan voor nya,betul ganeh...?
kalau tidak pasti deh uth kacer ga doyan voor... jadi ini kebiasaan yang digunakan saja,kacer tanpa kroto lebih hemat biaya banyak lho & banyak kacer yg moncer tanpa kroto....
Kalau ane sih sering nyoba2 jadi semua kacer ane pasti doyan kroto & untungnya tidak mbagong...

Ulat Bambu (UB),
Biasa diberikan 1-3 ekor di lapangan ketika di adu kacernya nubruk2 sangkar/ngejeruji alias kegalakan. UB berfungsi untuk menurunkan birahi,jadi ini juga salah satu
trik agar kacer tidak mbagong ketika di adu,tp ini balik kekarakter
kacer ente masing2 yach

Ulat Hongkong (UH),
sebaiknya jangan menggunakan UH sebagai EF harian karena UH
memiliki efek (emosi)/panas tubuh yang instan. baik diberikan ketika hari hujan tidak ada panas,menjelang lomba ini biasa ane berikan 1-2 sesi sebelumnya,takaran bisa 10-20 ekor

B. Kandang dan Tangkringan

Kandang Harian
kita pilih yang mudah dibersihkan biasa menggunakan sangkar kotak/tempe ukuran bisa 40x40x70,40x45x70 dsb
Biasakan bersihkan setiap hari agar kacer tidak gampang terkena kutu dan rumah kita tidak bau,kotoran kacer cukup menyengat hidung lho....

Kandang Lomba
Sesuaikan dengan kocek anda saja....

Tangkringan
Sesuaikan dengan gaya main nya & pastikan dalam memasang tangkringan ekor jangan sampai terkena kandang agar tidak patah bulu ekornya.

Model Sejajar
Bisa digunakan secara bertingkat sejajar untuk kacer dengan gaya naik-turun lincah sambil mengkibas-kibaskan ekor,goyang mang....

Model Palang
Tangkringan palang bisa dipakai untuk kacer yang tidak terlalu banyak bergaya cenderung agar lebih nancap/nagen.

Model 3 tangkringan
Ane dapat dari bangka,biasa 2 dibawah,1 di atas (tengah2) salah satu cara agar kacer main tidak turun ke bawah.

C. Rawatan Mabung
- Jangan dimandikan,
- Full kerodong,
- Bersihkan kandang 2-3 hari sekali
- Saat yang tepat untuk rubah/reset settingan
- Saat tepat untuk memaster kacer
- EF normal harian saja

Selesai Mabung
- Mulai mandikan
- Terus di master
- EF di biasakan kembali
- Ketika bulu sudah full semua baru pelan2 di jemur lagi
- Krg lebih 1 bulan full jemur tunggu bulu tuaan,baru mulai di lombakan kembali

Tips tambahan :
- Dirumah jangan saling lihat kalau kacer lebih dari 1
- Dirumah taruh dekat dengan burung2 Master
- Dirumah jangan dekat2 burung2 type Fighter lainnya seperti MB/TL
- Dilapangan juga jangan gantung dekat2 Kacer,MB lebih baik agak menjauh agar lebih hemat energiny ga koar2 duluan...
Selengkapnya →

Kamis, 02 Februari 2012

00

DataBase Prolog

domains
penyakit = string
gejala = symbol
query = string
jawab = char
database
dbmengalami(gejala)
dbtdkmengalami(gejala)
predicates
penyebab(penyakit)
go
mengalami(query,gejala)
tdkmengalami(query,gejala)
gejala(gejala)
clear_fakta2
simpan(gejala,jawab)
tanya(query,gejala,jawab)
go_once
diagnosa(penyakit)
solusi(penyakit)
goal
clearwindow,
makewindow(1,7,7," DIAGNOSA PENYAKIT THT ",0,0,24,80),
go,
removewindow.

clauses
go:-
go_once,nl,nl,nl,nl,nl,
write("Ingin mengulang lagi (Y/T) ?"),
readchar(Jawab),nl,
clearwindow,
Jawab = 'y',
go.
go_once:-
diagnosa(_),!,
save("test.dat"),
clear_fakta2.
go_once:-
write("Maaf penyakit tidak bisa didiagnosa"),nl,
clear_fakta2.
mengalami(_,Gejala):-
dbmengalami(Gejala),!.
mengalami(Query,Gejala):-
not(dbtdkmengalami(Gejala)),
tanya(Query,Gejala,Jawab),
Jawab='y'.
tdkmengalami(_,Gejala):-
dbtdkmengalami(Gejala),!.
tdkmengalami(Query,Gejala):-
not(dbmengalami(Gejala)),
tanya(Query,Gejala,Jawab),
Jawab='t'.
tanya(Query,Gejala,Jawab):-
write(Query),
readchar(Jawab),
write(Jawab),nl,
simpan(Gejala,Jawab).
simpan(Gejala,'y'):-
asserta(dbmengalami(Gejala)).
simpan(Gejala,'t'):-
asserta(dbtdkmengalami(Gejala)).
clear_fakta2:-
retract(dbmengalami(_)),fail.
clear_fakta2:-
retract(dbtdkmengalami(_)),fail.
clear_fakta2.

/*------------gejala-----------*/

gejala(Gejala):-
dbmengalami(Gejala),!.
gejala(Gejala):-
dbtdkmengalami(Gejala),!,fail.

gejala(demam):-
mengalami("Apakah Anda demam (Y/T)?",demam).
gejala(sakit_kepala):-
mengalami("Apakah Anda sakit_kepala (Y/T)?",sakit_kepala).
gejala(nyeri_bicara_menelan):-
mengalami("Apakah Anda merasa nyeri pada saat berbicara atau menelan (Y/T)? ",nyeri_bicara_menelan).
gejala(batuk):-
mengalami("Apakah Anda batuk (Y/T)? ",batuk).
gejala(hidung_tersumbat):-
mengalami("Apakah hidung Anda tersumbat (Y/T)? ",hidung_tersumbat).
gejala(nyeri_telinga):-
mengalami("Apakah Anda mengalami nyeri telinga (Y/T)? ",nyeri_telinga).
gejala(nyeri_tenggorokan):-
mengalami("Apakah Anda mengalami nyeri tenggorokan (Y/T)?",nyeri_tenggorokan).
gejala(hidung_meler):-
mengalami("Apakah Anda sering mengeluarkan ingus (meler) (Y/T)? ",hidung_meler).
gejala(letih_lesu):-
mengalami("Apakah Anda mengalami letih dan lesu (Y/T)? ",letih_lesu).
gejala(mual_muntah):-
mengalami("Apakah Anda mengalami mual atau muntah (Y/T)? ",mual_muntah).
gejala(selaput_lendir_merah):-
mengalami("Apakah selaput lendir Anda berwarna merah dan bengkak (Y/T)? ",selaput_lendir_merah).
gejala(benjolan_dileher):-
mengalami("Apakah ada benjolan di leher Anda (Y/T)? ",benjolan_leher).
gejala(nyeri_leher):-
mengalami("Apakah Anda mengalami nyeri di leher (Y/T)? ",nyeri_leher).
gejala(getah_bening):-
mengalami("Apakah Anda mengalami pembengkakan getah bening (Y/T)? ",getah_bening).
gejala(pendarahan_hidung):-
mengalami("Apakah Anda mengalami pendarahan hidung (Y/T)? ",pendarahan_hidung).
gejala(suara_serak):-
mengalami("Apakah suara Anda terasa serak (Y/T)? ",suara_serak).
gejala(bolamata_bergerak):-
mengalami("Apakah bola mata Anda bergerak tanpa sadar (Y/T)? ",bolamata_bergerak).
gejala(dahi_sakit):-
mengalami("Apakah dahi Anda terasa sakit (Y/T)? ",dahi_sakit).
gejala(leher_bengkak):-
mengalami("Apakah leher Anda bengkak (Y/T)? ",leher_bengkak).
gejala(tuli):-
mengalami("Apakah ada gejala tuli (Y/T)? ",tuli).
gejala(tumbuh_dimulut):-
mengalami("Apakah ada yang tumbuh di mulut Anda (Y/T)? ",tumbuh_dimulut).
gejala(airliur_menetes):-
mengalami("Apakah air liur Anda sering menetes (Y/T)?",airliur_menetes).
gejala(beratbadan_turun):-
mengalami("Apakah berat badan Anda turun (Y/T)? ",beratbadan_turun).
gejala(nafas_abnormal):-
mengalami("Apakah bunyi nafas Anda abnormal (Y/T)? ",nafas_abnormal).
gejala(infeksi_sinus):-
mengalami("Apakah Anda mengalami infeksi sinus (Y/T)? ",infeksi_sinus).
gejala(nyeri_antara_mata):-
mengalami("Apakah Anda mengalami nyeri antara mata (Y/T)? ",nyeri_antara_mata).
gejala(nyeri_pinggir_hidung):-
mengalami("Apakah Anda mengalami nyeri di pinggir hidung (Y/T)? ",nyeri_pinggir_hidung).
gejala(nyeri_pipi):-
mengalami("Apakah Anda mengalami nyeri pipi di bawah mata (Y/T)? ",nyeri_pipi).
gejala(nyeri_wajah):-
mengalami("Apakah Anda mengalami nyeri di wajah (Y/T)? ",nyeri_wajah).
gejala(perubahan_kulit):-
mengalami("Apakah kulit Anda mengalami perubahan (Y/T)? ",perubahan_kulit).
gejala(perubahan_suara):-
mengalami("Apakah Anda mengalami perubahan suara (Y/T)? ",perubahan_suara).
gejala(radang_gendang_telinga):-
mengalami("Apakah Anda mengalami radang gendang telinga (Y/T)? ",radang_gendang_telinga).
gejala(sakit_gigi):-
mengalami("Apakah Anda mengalami sakit gigi (Y/T)? ",sakit_gigi).
gejala(serangan_vertigo):-
mengalami("Apakah Anda mengalami serangan vertigo (Y/T)? ",serangan_vertigo).
gejala(telinga_berdenging):-
mengalami("Apakah telinga Anda berdenging (Y/T)? ",telinga_berdenging).
gejala(telinga_penuh):-
mengalami("Apakah telinga Anda terasa penuh (Y/T)? ",telinga_penuh).
gejala(tenggorokan_gatal):-
mengalami("Apakah tenggorokan Anda terasa gatal (Y/T)? ",tenggorokan_gatal).
gejala(tubuh_tak_seimbang):-
mengalami("Apakah tubuh Anda terasa tak seimbang (Y/T)? ",tubuh_tak_seimbang).

/* --------------------diagnosa------------------ */

diagnosa("Tonsilitis"):-
gejala(demam),
gejala(sakit_kepala),
gejala(nyeri_bicara_menelan),
gejala(batuk),
gejala(nyeri_tenggorokan),
gejala(selaput_lendir_merah),
penyebab("Tonsilitis").
diagnosa("Sinusitis Maksilaris"):-
gejala(demam),
gejala(sakit_kepala),
gejala(batuk),
gejala(hidung_tersumbat),
gejala(hidung_meler),
gejala(letih_lesu),
gejala(benjolan_dileher),
penyebab("Sinusitis Maksilaris").
diagnosa("Sinusitis Frontalis"):-
gejala(demam),
gejala(sakit_kepala),
gejala(batuk),
gejala(hidung_tersumbat),
gejala(hidung_meler),
gejala(letih_lesu),
gejala(selaput_lendir_merah),
gejala(dahi_sakit),
penyebab("Sinusitis Frontalis").
diagnosa("Sinusitis Edmoidalis"):-
gejala(demam),
gejala(sakit_kepala),
gejala(batuk),
gejala(hidung_tersumbat),
gejala(hidung_meler),
gejala(letih_lesu),
gejala(selaput_lendir_merah),
gejala(nyeri_antara_mata),
gejala(nyeri_pinggir_hidung),
gejala(dahi_sakit),
penyebab("Sinusitis Edmoidalis").
diagnosa("Sinusitis Sfenoidalis"):-
gejala(demam),
gejala(sakit_kepala),
gejala(batuk),
gejala(hidung_tersumbat),
gejala(hidung_meler),
gejala(letih_lesu),
gejala(benjolan_dileher),
gejala(nyeri_leher),
penyebab("Sinusitis Sfenoidalis").
diagnosa("Abses Peritonsiler"):-
gejala(demam),
gejala(sakit_kepala),
gejala(nyeri_tenggorokan),
gejala(getah_bening),
gejala(suara_serak),
gejala(benjolan_dileher),
penyebab("Abses Peritonsiler").
diagnosa("Faringitis"):-
gejala(demam),
gejala(nyeri_bicara_menelan),
gejala(nyeri_tenggorokan),
gejala(nyeri_leher),
gejala(getah_bening),
penyebab("Faringitis").
diagnosa("Kanker Laring"):-
gejala(nyeri_bicara_menelan),
gejala(batuk),
gejala(nyeri_tenggorokan),
gejala(getah_bening),
gejala(suara_serak),
penyebab("Kanker Laring").
diagnosa("Deviasi Septum"):-
gejala(demam),
gejala(hidung_tersumbat),
gejala(nyeri_telinga),
gejala(pendarahan_hidung),
penyebab("Deviasi Septum").
diagnosa("Laringitis"):-
gejala(demam),
gejala(nyeri_bicara_menelan),
gejala(getah_bening),
gejala(leher_bengkak),
penyebab("Laringitis").
diagnosa("Kanker Leher & Kepala"):-
gejala(nyeri_bicara_menelan),
gejala(benjolan_leher),
gejala(pendarahan_hidung),
penyebab("Kanker Leher & Kepala").
diagnosa("Otitis Media Akut"):-
gejala(demam),
gejala(nyeri_telinga),
gejala(mual_muntah),
penyebab("Otitis Media Akut").
diagnosa("Contact Ulcers"):-
gejala(nyeri_bicara_menelan),
gejala(suara_serak),
penyebab("Contact ulcers").
diagnosa("Abses Parafaringeal"):-
gejala(nyeri_bicara_menelan),
gejala(leher_bengkak),
penyebab("Abses Parafaringeal").
diagnosa("Barotitis Media"):-
gejala(sakit_kepala),
gejala(nyeri_telinga),
penyebab("Barotitis Media").
diagnosa("Kanker Nafasoring"):-
gejala(hidung_tersumbat),
gejala(pendarahan_hidung),
penyebab("Kanker Nafasoring").
diagnosa("Kanker Tonsil"):-
gejala(nyeri_tenggorokan),
gejala(benjolan_dileher),
penyebab("Kanker Tonsil").
diagnosa("Neuronitis Vestibularis"):-
gejala(mual_muntah),
gejala(bolamata_bergerak),
penyebab("Neuronitis Vestibularis").
diagnosa("Meniere"):-
gejala(nyeri_telinga),
gejala(mual_muntah),
penyebab("Meniere").
diagnosa("Tumor Syaraf Pendengaran"):-
gejala(sakit_kepala),
gejala(tuli),
penyebab("Tumor Syaraf Pendengaran").
diagnosa("Kanker Leher Metastatik"):-
gejala(benjolan_dileher),
penyebab("Kanker Leher Metastatik").
diagnosa("Osteosklerosis"):-
gejala(tuli),
penyebab("Osteosklerosis").
diagnosa("Vertigo Postular"):-
gejala(bolamata_bergerak),
penyebab("Vertigo Postular").

penyebab("Tonsilitis"):-
solusi("Tonsilitis").



penyebab("Sinusitis Frontalis"):-
solusi("Sinusitis Frontalis").

penyebab("Sinusitis Edmoidalia"):-
gejala(nyeri_antara_mata),
gejala(nyeri_pinggir_hidung),
solusi("Sinusitis Edmoidalis").
penyebab("Sinusitis Sfenoidalis"):-
solusi("Sinusitis Sfenoidalis").
penyebab("Abses Peritonsiler"):-
gejala(airliur_menetes),
solusi("Abses Peritonsiler").
penyebab("Faringitis"):-
solusi("Faringitis").
penyebab("Kanker Laring"):-
gejala(beratbadan_turun),
gejala(nafas_abnormal),
solusi("Kanker Laring").
penyebab("Deviasi Septum"):-
gejala(infeksi_sinus),
gejala(nyeri_wajah),
solusi("Deviasi Septum").
penyebab("Laringitis"):-
gejala(tenggorokan_gatal),
solusi("Laringitis").
penyebab("Kanker Leher & Kepala"):-
gejala(tumbuh_dimulut),
gejala(perubahan_kulit),
gejala(perubahan_suara),
solusi("Kanker Leher & Kepala").
penyebab("Otitis Media Akut"):-
gejala(radang_gendang_telinga),
solusi("Otitis Media Akut").
penyebab("Contact Ulcers"):-
solusi("Contact Ulcers").
penyebab("Abses Parafaringeal"):-
solusi("Abses Parafaringeal").
penyebab("Barotitis Media"):-
solusi("Barotitis Media").
penyebab("Kanker Nafasoring"):-
solusi("Kanker Nafasoring").
penyebab("Kanker Tonsil"):-
solusi("Kanker Tonsil").
penyebab("Neuronitis Vestibularis"):-
solusi("Neuronitis Vestibularis").
penyebab("Meniere"):-
gejala(serangan_vertigo),
gejala(telinga_penuh),
solusi("Meniere").
penyebab("Tumor Syaraf Pendengaran"):-
gejala(tubuh_tak_seimbang),
solusi("Tumor Syaraf Pendengaran").
penyebab("Kanker Leher Metastatik"):-
solusi("Kanker Leher Metastatik").
penyebab("Osteosklerosis"):-
gejala(telinga_berdenging),
solusi("Osteosklerosis").
penyebab("Vertigo Postular"):-
solusi("Vertigo Postular").

solusi(Penyakit):-
upper_lower(BPenyakit,Penyakit),nl,nl,nl,
write(" Penyakit Anda adalah ",BPenyakit),nl.
Selengkapnya →

Sabtu, 28 Januari 2012

00

UAS TMM Prepare

1.defenisi multimedia beserta karakteristiknya.?
Multimedia adalah penggunaan komputer untuk menyajikan dan menggabungkan teks, suara, gambar, animasi dan video dengan alat bantu (tool) dan koneksi (link) sehingga pengguna dapat melakukan navigasi, berinteraksi, berkarya dan berkomunikasi

2.N bisa memperkirakan berapa kapasitas file gambar, audio maupun video.Misal, ada gambar resolusi 800 x 600 pixel dengan bit-depth 8 bit... kira-kira berapa KB ya kapasitas filenya ???
800 x 600 x 8 =3840000 byte 3840000byte/ 8 =480000byte= 468,75KB
dimana
1 MByte (Mega Byte) = 1024 KByte (Kilo Byte) = 1048576 Byte = 8388608 bit

1 KByte (Kilo Byte) = 1024 Byte = 8192 bit

1 Byte = 8 bit

3.Komputer harus dilengkapi dengan berbagai perangkat untuk mendukung multimedia, misal perngkat capture sound, capture video, dll. Harusnya tau perangkat-perangkat tersebut (walaupun belum pernah pake ^_^ )?
microphone,kamera digital,scanner,

4.Terkadang saat memperoleh suatu file audio atau video, file tersebut tidak dapat diakses pada komputer tertentu. Kenapa ya??? Ada yang bilang CODEC nya ngga sesuai... emang tu CODEC apaan ???
Codec adalah singkatan dari Code-Decoder (sebagian menyebutnya Compressor-Decompressor) dan digunakan untuk menjelaskan segala sesuatu yang mengubah data kedalam bentuk lain untuk disimpan atau transimisi, dan mengubahnya kembali agar dapat digunakan.

5.Di akhir mata kuliah ada penugasan baik presentasi kelompok untuk membahas jurnal penelitian multimedia, serta penugasan mandiri untuk membuat produk multimedia. Apa anda bisa menjelaskan tugas yang anda kerjakan tersebut????
Selengkapnya →

Jumat, 20 Januari 2012

00

Perintah MySQL

SQL DASAR

Membuat database baru.
Membuat table baru.
Type column
Indexes dan Keys
Manipulasi data.
Inserting
Retrieving
Updateing
Deleting
Mengubah table.

1. Membuat Database Baru

Menampilkan database

mysql> SHOW DATABASES;

Membuat database

mysql> CREATE DATABASE [Nama databasemu];

Menggunakan database

mysql> USE [Nama databasemu];

Menghapus database

mysql> DROP DATABASE [Nama databasemu];

2. Membuat Table Baru

Menampilkan table

mysql> SHOW TABLES FROM [Nama databasemu];

Membuat table

mysql> CREATE TABLE [Nama tablemu] ( [nama column] [type column], [...]);

Contohnya:

mysql> CREATE TABLE anggota ( ID int(100), Nama varchar(255));

Menampilkan column

mysql> SHOW COLUMNS FROM [Nama tablemu];

Menghapus table

mysql> DROP TABLE [Nama tablemu];

Type column yang umum digunakan dalam MySQL:

Type String
char
varchar
text
blob
Type Numeric
int
tinyint
int zerofill
int not null
float
double
decimal

Menambahkan Indexing dan Keys kedalam Table:

mysql> ALTER TABLE [Nama tablemu] ADD INDEX ([Nama column yang ingin diberikan index]);

Contohnya:

mysql> ALTER TABLE anggota ADD INDEX (Nama);

mysql> CREATE TABLE [Nama tablemu] ( [nama column] [type column], [...],PRIMARY KEY ([nama column yang ingin diberikan key]));

Contohnya:

mysql> CREATE TABLE anggota ( ID int(100), Nama varchar(255),PRIMARY KEY (ID));

3. Manipulasi Data

Memasukan data

mysql> INSERT INTO [Nama tablemu] ([Nama column]) VALUES ([Isi/Nilai column]);

Contohnya:

mysql> INSERT INTO anggota (ID, Nama) VALUES (1,”Yustian”);

Mengupdate data

mysql> UPDATE [Nama tablemu] SET [Nama column]=[Isi/Nilai column] WHERE [Kondisi yang data diinginkan];

Contohnya:

mysql> UPDATE anggota SET Nama=“Yustian” WHERE ID=1;

Menghapus data

mysql> DELETE FROM [Nama tablemu] WHERE [Kondisi yang data diinginkan];

Contohnya:

mysql> DELETE FROM anggota WHERE ID=1;

4. Mengubah Table

Mengganti nama table

mysql> ALTER TABLE [Nama tablemu] RENAME [Nama yang baru];

Contohnya:

mysql> ALTER TABLE anggota RENAME anggotaku;

Menambah column ke dalam table

mysql> ALTER TABLE [Nama tablemu] ADD [nama column] [type column], [...];

Contohnya:

mysql> ALTER TABLE anggota ADD Nama char(100);

Menghapus column

mysql> ALTER TABLE [Nama tablemu] DROP [nama column];

Contohnya:

mysql> ALTER TABLE anggota DROP Nama;

Mengganti nama dan type column

mysql> ALTER TABLE [Nama tablemu] CHANGE [nama column] [Nama column yang baru] [type column], [...];

Contohnya:

mysql> ALTER TABLE anggota CHANGE Nama Username varchar(255);
Selengkapnya →

Senin, 02 Januari 2012

00

Observasi (Skripsi)

Observasi adalah metode pengumpulan data melalui pengamatan langsung atau peninjauan secara cermat dan langsung di lapangan atau lokasi penelitian. Dalam hal ini, peneliti dengan berpedoman kepada desain penelitiannya perlu mengunjungi lokasi penelitian untuk mengamati langsung berbagai hal atau kondisi yang ada di lapangan. Penemuan ilmu pengetahuan selalu dimulai dengan observasi dan kembali kepada observasi untuk membuktikan kebenaran ilmu pengetahuan tersebut.

1. Tujuan Observasi
Dengan observasi kita dapat memperoleh gambaran tentang kehidupan sosial yang sukar untuk diketahui dengan metode lainnya. Observasi dilakukan untuk menjajaki sehingga berfungsi eksploitasi. Dari hasil observasi kita akan memperoleh gambaran yang jelas tentang masalahnya dan mungkin petunjuk-petunjuk tentang cara pemecahannya. Jadi, jelas bahwa tujuan observasi adalah untuk memperoleh berbagai data konkret secara langsung di lapangan atau tempat penelitian.

2. Jenis-jenis Observasi
Berdasarkan pelaksanaan, observasi dapat dibagi dalam dua jenis, yaitu observasi partisipasi dan observasi non partisipasi.

a. Observasi partisipasi
Observasi partisipasi adalah observasi yang melibatkan peneliti atau observer secara langsung dalam kegiatan pengamatan di lapangan. Jadi, peneliti bertindak sebagai observer, artinya peneliti merupakan bagian dari kelompokyang ditelitinya. Keuntungan cara ini adalah peneliti merupakan bagian yang integral dari situasi yang dipelajarinya sehingga kehadirannya tidak memengaruhi situasi penelitian. Kelemahannya, yaitu ada kecenderungan peneliti terlampau terlibat dalam situasi itu sehingga proseduryang berikutnya tidak mudah dicek kebenarannya oleh peneliti lain.

b. Observasi non partisipasi
Observasi non partisipasi adalah observasi yang dalam pelaksanaannya tidak melibatkan peneliti sebagai partisipasi atau kelompok yang diteliti. Cara ini banyak dilakukan pada saat ini. Kelemahan cara ini antara lain kehadiran pengamat dapat memengaruhi sikap dan perilaku orang yang diamatinya.

3. Instrumen yang Digunakan dalam Melakukan Observasi
Instrumen yang digunakan dalam melakukan observasi, yaitu checklist, rating scale, anecdotal record, catatan berkala, dan mechanical device.
a. Check list, merupakan suatu daftar yang berisikan nama-nama responden dan faktor- faktor yang akan diamati.
b. Rating scale, merupakan instrumen untuk mencatat gejala menurut tingkatan- tingkatannya.
c. Anecdotal record, merupakan catatan yang dibuat oleh peneliti mengenai kelakuan-kelakuan luar biasa yang ditampilkan oleh responden.
d. Mechanical device, merupakan alat mekanik yang digunakan untuk memotret peristiwa- peristiwa tertentu yang ditampilkan oleh responden.

4. Keuntungan dan Kelemahan Penggunaan Observasi dalam Pengumpulan Data
a. Kelebihan observasi
Kelebihan dari observasi, antara lain:
1. Pengamat mempunyai kemungkinan untuk langsung mencatat hal-hal, perilaku pertumbuhan, dan sebagainya, sewaktu kejadian tersebut masih berlaku, atau sewaktu perilaku sedang terjadi sehingga pengamat tidak menggantungkan data-data dari ingatan seseorang.
2. Pengamat dapat memperoleh data dan subjek, baik dengan berkomunikasi verbal ataupun tidak, misalnya dalam melakukan penelitian. Sering subjek tidak mau berkomunikasi secara verbal dengan peneliti karena takut, tidak punya waktu atau enggan. Namun, hal ini dapat diatasi dengan adanya pengamatan (observasi) langsung.

b. Kelemahan observasi
Kelemahan dari observasi, antara lain:
1. Memerlukan waktu yang relatif lama untuk memperoleh pengamatan langsung terhadap satu kejadian, misalnya adat penguburan suku Toraja dalam peristiwa ritual kematian, maka seorang peneliti harus menunggu adanya upacara adat tersebut.
2. Pengamat biasanya tidak dapat melakukan terhadap suatu fenomena yang berlangsung lama, contohnya kita ingin mengamati fenomena perubahan suatu masyarakat tradisional menjadi masyarakat modern akan sulit atau tidak mungkin dilakukan.
3. Adanya kegiatan-kegiatan yang tidak mungkin diamati, misalnya kegiatan-kegiatan yang berkaitan dengan hal-hal yang sifatnya pribadi, seperti kita ingin mengetahui perilaku anak saat orang tua sedang bertengkar, kita tidak mungkin melakukan pengamatan langsung terhadap konflik keluarga tersebut karena kurang jelas.

5. Langkah-langkah dalam Observasi
Langkah-langkah dalam melakukan observasi adalah sebagai berikut.
a. Harus diketahui di mana observasi itu dapat dilakukan.
b. Harus ditentukan dengan pasti siapa saja yang akan diobservasi.
c. Harus diketahui dengan jelas data-data apa saja yang diperlukan.
d. Harus diketahui bagaimana cara mengumpulkan data agar berjalan mudah dan lancar.
e. Harus diketahui tentang cara mencatat hasi! observasi, seperti telah menyediakan buku catatan, kamera, tape recorder, dan alat-alat tulis lainnya.

6. Beberapa Hal yang Menjadi Bahan Pengamatan
Hal-hal yang biasanya menjadi pengamatan seorang peneliti yang menggunakan metode pengamatan adalah sebagai berikut.
a. Pelaku atau partisipan, menyangkut siapa saja yang terlibat dalam kegiatan yang diamati, apa status mereka, bagaimana hubungan mereka dengan kegiatan tersebut, bagaimana kedudukan mereka dalam masyarakat atau budaya tempat kegiatan tersebut, kegiatan menyangkut apa yang dilakukan oleh partisipan, apa yang mendorong mereka melakukannya, bagaimana bentuk kegiatan tersebut, serta akibat dari kegiatan tersebut.
b. Tujuan, menyangkut apa yang diharapkan partisipan dari kegiatan atau peristiwa yang diamati.
c. Perasaan, menyangkut ungkapan-ungkapan emosi partisipan, baik itu dalam bentuk tindakan, ucapan, ekspresi muka, atau gerak tubuh.
d. Ruang atau tempat, menyangkut lokasi dari peristiwa yang diamati serta pandangan para partisipan tentang waktu.
e. Waktu, menyangkut jangka waktu kegiatan atau peristiwa yang diamati serta pandangan para partisipan tentang waktu.
f. Benda atau alat, menyangkut jenis, bentuk, bahan, dan kegunaan benda atau alat yang dipakai pada saat kegiatan berlangsung.
g. Peristiwa, menyangkut kejadian-kejadian lain yang terjadi bersamaan atau seiring dengan kegiatan yang diamati.

7. Bentuk-bentuk Metode Pengamatan
Berdasarkan keterlibatan penelitinya, metode pangamatan dibedakan sebagai berikut.
a. Pengamatan biasa
Pada pengamatan biasa, pengamat merupakan orang yang sepenuhnya melakukan pengamatan (complete observer), la tidak memiliki keterlibatan apa pun dengan pelaku yang menjadi objek penelitian.
b. Pengamatan terkendali (controlled observation)
Dalam pengamatan terkendali, pengamat juga sepenuhnya melakukan pengamatan. la tidak memiliki hubungan apa pun dengan objek (pelaku) yang diamatinya. Akan tetapi, berbeda dengan pengamatan biasa pada pengamatan terkendali orang yang menjadi sasaran penelitian ditempatkan dalam suatu ruangan yang dapat diamati oleh peneliti. Dalam lingkungan yang terbatas tersebut, pengamat mengadakan berbagai percobaan atas diri para sasaran penelitian.
Pengamatan terkendali umumnya dikembangkan untuk meningkatkan ketepatan dalam melaporkan hasil pengamatan dan biasanya banyak digunakan dalam penelitian yang mengkhususkan perhatian pada usaha mengetahui sebanyak mungkin sifat kelompok kecil.
c. Pengamatan terlibat (participant observation)
Pengamatan terlibat merupakan jenis pengamatan yang paling sering digunakan dalam penelitian antropologi khususnya etnografi. Metode semacam ini dalam bahasa Jerman disebut juga verstehen, yaitu suatu metode yang memungkinkan terjadinya keterlibatan seorang peneliti pada masyarakat yang dijadikan objek penelitiannya.
Dalam pengamatan terlibat, pengamat ikut berpartisipasi dalam kegiatan yang diamati. Caranya peneliti datang ke lokasi penelitian, tinggal di tempat tersebut untuk jangka waktu tertentu, mempelajari bahasa, atau dialek setempat, kemudian berpartisipasi dalam kehidupan sehari-hari sambil melakukan pengamatan.
Berdasarkan tingkat keterlibatan penelitinya, pengamatan terlibat dibedakan sebagai berikut.

1. Pengamat sepenuhnya terlibat (completeparticipation)Pada pengamatan jenis ini, pengamat
sepenuhnya terlibat sehingga pelaku yangmenjadi objek penelitian tidak mengetahui bahwa mereka sedang diamati.
2. Pengamat berperan sebagai peserta (observeras participant)
Pada pengamatan jenis ini, keterlibatan pengamat dalam kegiatan-kegiatan yang diselenggarakan objekyang diteliti masih ada. Namun, keterlibatan ini bersifat sangat terbatas karena pengamat berada di tempat penelitian hanya untuk jangka pendek. Dibandingkan dengan pengamatan penuh, pengamatan jenis ini jelas relatif lebih mudah dan lebih cepat dilakukan.
3. Pengamat berperan sebagai pengamat (complete participant as observer).
Pada pengamatan jenis ini, status pengamat selaku peneliti diketahui para pelaku yang menjadi objek penelitian.
Selain berdasarkan tingkat keterlibatan penelitinya, metode pengamatan juga dibagi berdasarkan cara pengamatan yang dilakukan seperti berikut ini.
a. Pengamatan tidak berstruktur
Pada pengamatan yang tidak berstruktur, tidak ada suatu ketentuan mengenai apa yang harus diamati oleh pengamat. Sebelum mulai mengumpulkan data, pengamatnya tidak mempunyai format pencatatan atau ketentuan baku tentang cara-cara pencatatan hasil pengamatan.
Pengamatan yang tidak berstruktur sering digunakan dalam penelitian-penelitian antropologi ataupun dalam penelitian yang sifatnya eksploratori.
b. Pengamatan berstruktur
Pada pengamatan berstruktur, apa yang hendak diamati telah direncanakan oleh peneliti secara sistematis, sehingga isi pengamatan lebih sempit dan lebih terarah dibanding isi pengamatan yang tidak berstruktur. Dalam mengumpulkan data, peneliti berpedoman kepada format pencatatan atau ketentuan baku yang telah ditetapkan sebelumnya.

8. Alat-alat Pengamatan
Untuk menambah ketepatan pengamatan, selain dilengkapi dengan alat-alat untuk mencatat, biasanya peneliti juga dilengkapi dengan alat-alat sebagai berikut.
a. Tape recorder, untuk merekam pembicaraan.
b. Kamera, untuk merekam berbagai kegiatan secara visual.
c. Film atau video, untuk merekam kegiatan objek penelitian secara audio-visual.
d. Buku dan pulpen, untuk mencatat hasil penelitian.
Seorang pengamat tentu saja tidak harus menggunakan seluruh peralatan di atas. Penggunaan alat-alat tersebut disesuaikan dengan kebutuhan penelitian dan kemampuan peneliti.

9. Prinsip-prinsip Pengamatan
Untuk memperoleh hasil yang baik, seseorang yang hendak melakukan pengamatan sebaiknya memerhatikan prinsip-prinsip pengamatan sebagai berikut.
a. Pengamatan sebagai suatu cara pengumpulan data harus dilakukan secara cermat, jujur, dan objektif serta terfokus pada objek yang diteliti.
b. Dalam menentukan objek yang hendak diamati, seorang pengamat harus mengingat bahwa makin banyak objek yang diamati, makin sulit pengamatan dilakukan dan makin tidak teliti hasilnya.
c. Sebelum pengamatan dilaksanakan, pengamat sebaiknya menentukan cara dan prosedur pengamatan.
d. Agar pengamatan lancar, pengamat perlu memahami apa yang hendak dicatat serta bagaimana membuat catatan atas hasil pengamatan yang terkumpul.
Selengkapnya →